Monday, January 17, 2005

Salut Buat Timnas

0
Akhirnya Piala Tiger kembali lepas dari tangan Indonesia untuk ketiga kalinya. Kalau di dua turnamen sebelumnya timnas selalu takluk di final oleh si macan asean, Thailand, kali ini yang membungkam ambisi Indonesia untuk merengkuh piala tiger untuk pertama kalinya adalah si singa asean, Singapura.

Padahal sebelumnya partai final bergulir, optimisme sering sekali bermunculan, namun hasil akhir yang akhirnya berbicara. Saat itu, Indonesia disebut2 bakal merebut 3 gelar sekaligus, yaitu gelar juara turnamen, top skorer dan pemain terbaik. Nyatanya hanya satu gelar yang dapat dibawa pulang, yaitu gelar top skorer oleh penyerang asal Persita, Ilham Jayakesuma. Indonesia harus puas dengan sebutan spesialis runner up, hanya jadi yang nomor 2 di asean.



Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari kegagalan kali ini ?

Jangan mengumbar optimesme yang berlebihan

Hal ini sering sekali terjadi. Percaya diri boleh saja, tapi jangan terlalu berlebihan. Karena sering sekali rasa percaya diri yang berlebihan ini malah jadi bumerang.
Percaya diri adalah salah satu alat mencapai keberhasilan, namun optimisme yang berlebihan seringkali berbuah kegagalan, dan terasa jauh lebih menyakitkan pada sebuah kekalahan.

Walaupun kembali menelan pil pahit, timnas sudah mempertontonkan permainan yang jauh lebih menarik dibandingkan penampilannya sebelumnya. Mungkin pada turnamen inilah penampilan terbaik timnas bisa terlihat.
Permainan yang agresif hasil kolaborasi pemain senior dan pemain muda nampak jelas hasilnya. Para penyerang Indonesia selalu menjadi momok bagi bek2 lawan. Ilham yang punya naluri serang luar biasa, Ellie yang sering menari2 di sisi kiri pertahanan lawan, Kurniawan yang sering jadi penyelamat tim di saat genting, sampai The Golden Boy of Papua, Boaz, yang tampil luar biasa dengan sprint spektakuler dan gol2 Indahnya.

Masih terbayang betapa mengharukannya pertarungan antara Malaysia dan Indonesia di Stadion Bukit Djalil (CMIIW) beberapa waktu lalu. Dengan kondisi terjepit setelah kekalahan 1-2 di Senayan, beban timnas bertambah berat ketika Malaysia membobol gawang Hendro Kartiko di babak pertama. Agregat menjadi 1-3 untuk Malaysia. Lalu pada 25 menit terakhir terjadilah keajaiban. Pemain yang dianggap sudah 'habis', Kurniawan muncul dengan golnya yang memacu semangat para pemain yang lain. Dan akhirnya pertandingan di tutup dengan gol indah Boaz di menit2 terakhir setelah melewati kiper Syamsuri. Indonesia menang 4-1 di kandang Malaysia dan maju ke final.

Akh ... kapan lagi momen indah itu terulang lagi ?

Semoga saja kita dapat belajar dari kegagalan ini. Salut buat Mr Withe dan Timnas Indonesia yang memperlihatkan kemajuan pesat pada turnamen kali ini. Bravo Indonesia, rebut piala Tiger 2 tahun lagi.

Sleepy

0
Lab RASL, Senin, 1.30 Dini Hari,

Ngantuk.
Malam ini gw nginep lagi di lab. Tadinya sih rencana mau datang jam 1/2 7 habis maghrib, tapi lagi2 gw ngelakuin kebiasaan buruk gw, main PS2 nggak inget2 waktu. Hahaha ... main dari jam 1/2 7 sampe jam 11 lewat. Lagi2 duit habis 9000 perak. Selesai main baru gw datang ke kampus malam2, payah ^^.

Ehm mau nulis apa ya ? Gw juga lagi bingung ini. Soalnya mata gw sudah capek banget nih. Nanti ajalah ya, habis subuh Gw sambung lagi. Ngantuk.

Gud Nite.