Monday, January 17, 2005

Salut Buat Timnas

0
Akhirnya Piala Tiger kembali lepas dari tangan Indonesia untuk ketiga kalinya. Kalau di dua turnamen sebelumnya timnas selalu takluk di final oleh si macan asean, Thailand, kali ini yang membungkam ambisi Indonesia untuk merengkuh piala tiger untuk pertama kalinya adalah si singa asean, Singapura.

Padahal sebelumnya partai final bergulir, optimisme sering sekali bermunculan, namun hasil akhir yang akhirnya berbicara. Saat itu, Indonesia disebut2 bakal merebut 3 gelar sekaligus, yaitu gelar juara turnamen, top skorer dan pemain terbaik. Nyatanya hanya satu gelar yang dapat dibawa pulang, yaitu gelar top skorer oleh penyerang asal Persita, Ilham Jayakesuma. Indonesia harus puas dengan sebutan spesialis runner up, hanya jadi yang nomor 2 di asean.



Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari kegagalan kali ini ?

Jangan mengumbar optimesme yang berlebihan

Hal ini sering sekali terjadi. Percaya diri boleh saja, tapi jangan terlalu berlebihan. Karena sering sekali rasa percaya diri yang berlebihan ini malah jadi bumerang.
Percaya diri adalah salah satu alat mencapai keberhasilan, namun optimisme yang berlebihan seringkali berbuah kegagalan, dan terasa jauh lebih menyakitkan pada sebuah kekalahan.

Walaupun kembali menelan pil pahit, timnas sudah mempertontonkan permainan yang jauh lebih menarik dibandingkan penampilannya sebelumnya. Mungkin pada turnamen inilah penampilan terbaik timnas bisa terlihat.
Permainan yang agresif hasil kolaborasi pemain senior dan pemain muda nampak jelas hasilnya. Para penyerang Indonesia selalu menjadi momok bagi bek2 lawan. Ilham yang punya naluri serang luar biasa, Ellie yang sering menari2 di sisi kiri pertahanan lawan, Kurniawan yang sering jadi penyelamat tim di saat genting, sampai The Golden Boy of Papua, Boaz, yang tampil luar biasa dengan sprint spektakuler dan gol2 Indahnya.

Masih terbayang betapa mengharukannya pertarungan antara Malaysia dan Indonesia di Stadion Bukit Djalil (CMIIW) beberapa waktu lalu. Dengan kondisi terjepit setelah kekalahan 1-2 di Senayan, beban timnas bertambah berat ketika Malaysia membobol gawang Hendro Kartiko di babak pertama. Agregat menjadi 1-3 untuk Malaysia. Lalu pada 25 menit terakhir terjadilah keajaiban. Pemain yang dianggap sudah 'habis', Kurniawan muncul dengan golnya yang memacu semangat para pemain yang lain. Dan akhirnya pertandingan di tutup dengan gol indah Boaz di menit2 terakhir setelah melewati kiper Syamsuri. Indonesia menang 4-1 di kandang Malaysia dan maju ke final.

Akh ... kapan lagi momen indah itu terulang lagi ?

Semoga saja kita dapat belajar dari kegagalan ini. Salut buat Mr Withe dan Timnas Indonesia yang memperlihatkan kemajuan pesat pada turnamen kali ini. Bravo Indonesia, rebut piala Tiger 2 tahun lagi.

Sleepy

0
Lab RASL, Senin, 1.30 Dini Hari,

Ngantuk.
Malam ini gw nginep lagi di lab. Tadinya sih rencana mau datang jam 1/2 7 habis maghrib, tapi lagi2 gw ngelakuin kebiasaan buruk gw, main PS2 nggak inget2 waktu. Hahaha ... main dari jam 1/2 7 sampe jam 11 lewat. Lagi2 duit habis 9000 perak. Selesai main baru gw datang ke kampus malam2, payah ^^.

Ehm mau nulis apa ya ? Gw juga lagi bingung ini. Soalnya mata gw sudah capek banget nih. Nanti ajalah ya, habis subuh Gw sambung lagi. Ngantuk.

Gud Nite.

Sunday, January 09, 2005

Kisah Sedih di Hari Minggu

0
Minggu Kelabu.

Gw juga sebenarnya malas nulisnya, soalnya otak gw sekarang ini bener2 udah minta istirahat sementara. Cerita hari ini masih ada hubungannya dengan cerita 4 hari sebelumnya.

Do you know the story 4 days before ? Yes, it was wednesday, the worst day of january. Dan ini nggak ada hubungannya dengan kekalahan timnas Indonesia malam minggu kemarin (hik...hik, bisa juara piala tiger nggak ya ?)

Tadi pagi gw sudah putuskan buat nelepon bokap and nyokap buat ngasih tau kejadian yg sebenarnya gw alami dalam beberapa minggu terakhir. Awalnya gw tegang sih. Terbayang dlm pikiran apa yg bakalan terjadi kalo gw ngomong yg sebenarnya.
Fantasi gw sudah terbang kemana2 ngebayangin nyokap gw ngamuk2 di telepon begitu gw bilang PC gw mampush, atau malah nyokap gw mati2an menghibur anak sulungnya ini, sambil ngomong "Tabah ya, nak. Nanti mamah belikan PC baru."
But it was only my imagination.

And So that Happened.

Gw ceritakan semuanya dr A sampai Z. Mulai dr peristiwa pemadaman listrik tiba2 oleh PLN sialan itu sampai kecilnya peluang gw buat bisa wisuda maret nanti. Untuk acara curhat ini gw sudah siapin duit 10 rebu, takut penjaga wartelnya mencak2 kalo gw ngutang lg di wartelnya.

"MasyaAllah", that was the first words that i heard from my mom.
"Kok bisa begitu sih ?", it was the second. Dan sebelum gw sempat buka mulut buat ngejelasin semuanya, my mom shot me deadly with the third,
"Mestinya kak Harry hati2 dong. Kalo mati lampu, semua colokan komputer dicabut, stabilizernya dimatikan. Apalagi kalo ada petir !".

Mom, i am a college student. And I really understand about the things u re saying. Even the junior high school student will plug the computer off, if electrical sources are down.

Gw pun ngejelasin semua hal yg gw tau perihal tewasnya PC gw tersayang, dan gw juga tau kalo nyokap bakal nggak akan ngerti sebagian hal yg gw omongin. Dan tibalah saatnya gw ngomong kalo gw kemungkinan nggak bisa wisuda maret nanti.

Hening sesaat. "Terus gimana dong ?", my mom start the conversation again.
"Padahal abah sudah rencana jauh2 hari buat ke bandung maret nanti".
Gw cuman bisa diam. Sesaat gw nggak bisa ngomong apa2 lagi.

"Jangan2 itu cuman alasan kak Harry aja ! Soalnya tiba2 aja semuanya jadi begini !"

Oh God. Those were the words that i feared the most.
If your parents said you were lying, it means that they didn't trust you anymore.

"Nggak, mah. Sumpah ! Semua ini benar2 diluar rencana. Harry juga nggak tau kenapa semuanya terjadi di saat2 seperti sekarang", emosi gw mulai keluar waktu gw ngejelasin semuanya.

Mah, mungkin selama ini harry sering bohong.Tapi kali ini harry benar2 bicara jujur.

Cuman itu yang ada dalam kepala gw waktu itu. Dan akhirnya nyokap gw bisa nerima penjelasan gw, walaupun dr setiap kata2nya gw bisa merasakan nada kecewa yg dalam. Kecewa karena komputer yg dibelinya dgn susah payah buat anaknya, nasibnya harus berakhir tragis seperti setan di film2 misteri yg biasanya ada di TV tiap kamis malam. Kecewa karena semua persiapan buat ke bandung maret nanti sia2.

Kecewa karena anak mereka nggak bisa wisuda maret nanti.

Sesaat setelah selesai nelepon, gw cuman bisa bengong sesaat di KBU (Kotak Bicara Umum). Pikiran gw benar2 hampa. Kenapa semuanya bisa terjadi di saat2 seperti ini ?
Kenapa PC gw mesti rusak di saat gw lg butuh seperti sekarang ?

Akhirnya gw cuman bisa pulang ke rumah dengan dada sakit. Sakit karena kehilangan kepercayaan dr orang tua yg jd sandaran dan panutan hidup selama ini. Sakit karena nasib yg mesti gw alamin sekarang. And sakit karena Duit habis 9 rebu perak cuman buat nelepon doang.

----------------------------------------------------------------------------------

Minggu sore, jam 3 siang.

Hujan diluar lebat. Gw dgn malas nekat mandi biarpun udara dingin mulai menggigit kulit. Sesuai janji dgn salah satu adik angkatan, gw ke kampus buat ngerjain sisa soal uas metjing yg dikasih si Mr.P seperti yg tulis di blog sebelumnya.

Gw mesti basah kuyup sebelum sampe ke kampus kurang lebih sejam. Padahal gw sudah pakai payung. Kenapa ya, cuaca selalu ikut2 ngerasain apa yg gw rasain sekarang. Kalo hati gw lagi nggak enak, pasti langit ikutan mendung, makin nggak enak hati, makin lebat pula hujannya. Gw sampe sempat mikir mestinya TA gw ngambil topik "Hubungan suasana hati dengan Cuaca di Bandung" aja.

Sampe di kampus. Si adik angkatan ternyata nggak datang. Lebih parah lagi, internet mati. Rupanya router Bio ikutan mati. Makanya nggak bisa browsing, apalagi chatting. Akh lengkap sudah penderitaan gw hari ini. Padahal rencananya gw mo nginep di lab malam ini.

Katanya sih tadi mati lampu lagi. Nggak tau lagi apa ada kompie lain yg jd korban gara2 mati lampu. Moga2 nggak. Cukup gw ajalah yg kena.

Pusing ... gw coba jalan2 keluar kampus. Tadinya mo browsing di warnet, tapi kaki gw malah ngebawa gw ke rental PS 2. Mainlah gw PS 2 kurang lebih 1 1/2 jam, sebelum akhirnya balik ke kampus sekitar jam 10 malam.

Sampe di lab, orang2 sudah nggak ada. Pulang semuanya.

Perfect. I will sleep alone in this stuffy ghostly cold Laboratory.

Di atas keyboard salah satu kompie lab gw liat ada catatan yg ditinggalin teman gw. Katanya ada telepon dr kampung jam 1/2 8 tadi.

Ah, ada apa lagi ini. Apa lagi yg bakal terjadi sama gw nanti. ?

(bersambung ... kepala dah pusing)

Saturday, January 08, 2005

A Special Species of My Lecturers

0
Sabtu, Jam 16.00

Gw datang ke kampus buat ngerjain take home test meteorologi engineering (yg biasa kami sebut metjing, plesetan dr meteo anjing ... hahahaha^^). Kebanyakan kuliah gw semester ini ujian akhirnya berupa take home test. Test macam ini ada untung ruginya.

Untungnya, test macam ini bisa mendongkrak nilai kita jauh lebih baik kalo dibandingkan uas biasa. Alasannya jelas, soal dibawa pulang, bisa kita kerjakan kapan saja, asal nggak ngelewatin deadline yg ditetapkan dosen yg bersangkutan.

Ruginya, tugas yg dikasih biasanya luar biasa banyaknya. Jawabannya pun biasa ditulis dalam bentuk laporan. Jadi kita harus rajin-rajin ngerjainnya, kalo nggak, siap2 aja mati lemas semalam sebelum deadline.

Secara pribadi gw lebih suka jenis uas yg biasa, soalnya uas semacam ini bisa bikin kita mau belajar, suka atau nggak suka, harus kerja keras supaya nggak dapat nilai jelek. Lagian kalo uas langsung, selesai ujian, selesai semuanya. Nggak ada lagi beban. Tinggal nunggu nilai keluar doang.

Nah, khusus untuk mata kuliah satu ini (metjing maksudnya), gw punya alasan sendiri kenapa nggak mau uas dalam bentuk take home test.

Alasan utamanya lebih dikarenakan faktor non teknis. Do you know the main reason ?

Dosen.

Yup, sebenarnya mata kuliah ini nggak sulit, cuman dosennya yg bikin sulit. Parahnya lagi dosen yg ngajar mk ini juga dosen pembimbing kedua gw. Sebut aja Mr. P.

So what's wrong if he taught you ? It's not a strange thing, is it ?

Yeah, u can think it's not .... before u know this kind of man.

Manusia intelek bernama Mr.P ini adalah salah satu spesies manusia paling langka yang pernah ada dalam sejarah dosen di jur gw. Orangnya memang pintar, terutama dalam bidang instrumentasi (elektronik), ini jg yg jadi salah satu alasan kenapa gw mau bimbingan ke dia.

So what's the problem ?

Mr. P ini .... gimana ya ? ... kalo gw bilang sih super hiperaktif^^.
Masalah sekecil ketombe bisa dia angkat jd sebesar batu gunung.
So, udah kebayang, belum ?

Blom.

OK. Gw jelasin lebih detil lagi (sambil nengok kiri-kanan, takut yg diomongin muncul di belakang gw).
Orang ini pintar banget kalo ngomong. Kalo gw bilang mah, dia ini lebih cocok jd politikus ketimbang dosen. Kalo ngomong, selalu berapi2.

Hey, that's good. You should be proud having lecturer of this kind.

Hoo, beruntung ya, tunggu dulu. Karena terlalu semangat sok jadi politikus, kami, mahasiswanya jd ikut kena imbasnya.
Masih blom ngerti ?

Ahhh. Nggak ngertiii.

Ah bego loe !
Orang macam ini hobinya sukanya nyuruh2 orang. Kalo dia ini ngasih tugas, mahasiswanya harus siap2 istighfar sehari semalam buat nahan kesabaran.

Back to the take home test.
Nah ini tugas dikasih sama dia. Jangankan buat ngerjain tu tugas. Nyari bahan buat ngejawab 1 soal dalam tugas terkutuk itu saja mesti ngabisin waktu seminggu, padahal waktu deadlinenya seminggu sehabis tugas dikasih.
So, jadilah kami pontang panting di malam deadline sambil berharaf mahluk bernama Mr. P ini besok berhalangan hadir, karena mogok, ban pecah, ato kecebur di kali jg nggak apa2.

Hey, that's very rude.

Jahat ? Soalnya dia lebih jahat ke kita (mahasiswa)!
Memangnya kita ngambil mata kuliah dia doang semester ini ? Kita kan ngambil mata kuliah lain. Ada pula yg sambil ngerjain TA.

Just for Ur Info : Matakuliah ini adalah MK Pilihan dengan Bobot 2 SKS.
Parahnya lagi, Mr. P ini adalah dosen kedua yg ngajar mata kuliah ini. Jadi bukan dia yg ngasih nilainya.

So, gw nggak terlalu antusias ngerjainnya. Biarlah anak2 junior yg ngerjain, gw tinggal nyontek, hahahahaha.

Udah ah, nggak boleh ngomongin orang terus. DOSA. Hahahahaha....

Friday, January 07, 2005

Temporary Template for New Year

0
Ehmm ... setelah ngeliat blog2 lain, terutama blog mbak yuni yg baru gw browse semalam, gw baru sadar kalo blog gw ini terlalu 'polos'. Kesannya juga seram, dengan warna hitam plus huruf2 gelap. Hahaha ... pantas aja isinya keluh kesah melulu, nggak ada hepi2nya.

Di tahun baru ini, gw pingin suasana baru. Soalnya menurut gw tahun ini adalah tahun yg akan menjadi penentu masa depan gw. Gw kemungkinan bakal ninggalin ITB tahun ini (ninggalin=lulus maksudnya, bukan DO^^). Tahun ini bakal ketahuan gw dapat kerja atau nggak, balik ke kampung tersayang atau nggak, ... sst termasuk dpt cewek baru atau nggak ^^

So, kesimpulannya, template baru semangat baru !

Yang berubah cuman sedikit sih, paling2 background yg warnanya hitam gw sesuaikan dgn warna blog navbar. Foto juga gw ganti dgn foto baru (nggak baru2 amat sih).

Kenapa yg diubah cuman sedikit ? Alasannya :

1. PC gw kemarin mampus. Jadi gw pake PC orang. Sudah jelas nggak bisa berlama2, kecuali mo digamparin yg punya.

2. Gw lagi mau ujian. Believe it or not, saat teman2 lain asik melototin catetan, gw malah melototin monitor PC buat ngedit ini blog. Untungnya sudah belajar semalam^^.

3. Perut sudah nggak bisa diajak kompromi pingin nyeret gw ke WC <-- salah sendiri makan banyak2 tadi pagi.

Yah, paling nggak ini sementara. Ntar kalo ujian beres, ada waktu luang, pasti blog jelek ini akan gw permak lagi.

OOpss .. it's exam time !!!

It's a New Day !

0
Hujan pun berhenti ....
Matahari pagi bersinar lagi ...
Hari yg baru menjelang lagi ...
...............

Ngg ... puisinya nggak mutu yah ? hehehe .... emang !^^

Tapi hari ini gw bener2 ngerasa fresh sefresh2nya. Soalnya kemarin malam gw tidur lebih cepat dr biasanya. Kalo biasa gw baru nindih kasur lewat jam 12 malam, tadi malam jam setengah 11 gw udah meluk guling dalam mimpi (soalnya di lab cuman dikasih kasur doang^^).

Bangun pagi, badan rasanya segar walaupun rada pegal gara2 posisi tidur gw yg nggak jelas semalam. Di luar matahari pagi mulai muncul malu2 dibalik timbunan awan yg kalo dalam ilmu meteorologi disebut awan stratus. Angin dingin januari bertiup sepoi2 dari balik jendela lab, menandakan kalo musim hujan masih akan berlanjut kurang lebih 1 atau 2 bulan lagi.

Cepat2 gw cabut ke kamar mandi GM - tepatnya WC BIO/GM - dilantai dasar labtek XI buat mandi. Balik ke lab, orang2 masih pada ngorok, padahal sudah jam 1/2 8 pagi. Yah, beginilah mahasiswa2 ITB, bangun sebelum jam 7 pagi kayaknya sudah jadi hal tabu bagi orang2 ini.

Sehabis buka internet pake kompie lab yg kosong, gw jalan2 keluar kampus. Biasa pingin baca koran.

Lebih tepatnya : numpang baca koran.

Beruntung para penjual koran di sekitar ITB ini udah rada akrab dgn gw. Jadi, gw masih bisa numpang baca koran dgn lumayan bebas, sambil sekali2 ngelirik ke mang penjual koran. Sudah jd pengalaman gw kalo mang koran tampangnya mulai kelipet, jalan terbaik adalah cepat2 pergi dr tempat itu (bukan cuman gw lo, anak ITB yg lain juga begini).

Iseng2 gw ke ATM BNI di ganesha buat sekedar ngeliat saldo tabungan gw.
Dan ... alhamdulillah, angka2 di monitor menunjukkan angka 6 digit. Thanx mom, dad.
Setelah 24 jam lebih nggak diisi, saatnya perut ini balas dendam !!
It's time for big feast !

Hmmm ... tapi kayaknya makan pagi nggak lengkap kalo nggak ditemanin koran. Dan kali ini mang penjual koran itu bisa tersenyum lebar setelah gw borong 2 korannya sekaligus. Jadilah gw makan pagi di warteg ditemanin BOLA dan PCPLUS baru. Leganya.

Balik ke kampus. Kok masih sepi ya ? Padahal sudah jam 10 lewat. Matahari masih malu2 muncul dari balik awan.

Hoamm ... ngantuk. Sebentar lagi jumatan. Sebelum pergi, gw sempatkan diri ke labkom buat nulis blog ini.

I wish today's better than yesterday. Diterusin nanti lagi lah, mo jumatan dulu.

Thursday, January 06, 2005

The Last Final Test

0
Jam 20.00 WiB, Kampus ITB diguyur hujan.

Malam ini gw nginap di kampus.
Kepingin sih pulang ke rumah, tapi masalahnya besok ada uas ansinop. Karena nggak punya catetan, gw terpaksa belajar di lab pake catetan teman. Kok nggak dikopi catetannya ?
Bokek. Kalo ada duit mah pasti langsung gw kopi tuh catetan. Sayangnya saldo tabungan gw masih 4 digit^^. Jadi nginep di lab adalah satu2nya jalan buat belajar. Untung masih ada teman yg berbaik hati minjemin gw kompie, jadi gw masih bisa browsing and nulis blog ini.

Kalo dipikir2, mungkin ini uas gw yg terakhir selama kul di ITB, kalo lulus sih. Nggak terasa sudah 5 tahun lebih kuliah di sini, dan ini uas yg terakhir. Rasanya lega juga. Makanya gw mau lalui uas terakhir ini dgn baik. Nggak ada nyontek2an lagi, nggak celingak-celinguk kayak biasanya.

Duh lapar. Moga2 besok duit datang. Malam ini terpaksa puasa deh.

Semoga besok gw bisa lalui lebih baik dari hari ini.

Tired ! - Part 2

0
(sambungan ---> setelah dapat kompie yg lebih enak kursinya^^ ...)

Capek memang keliling ITB buat minta TTD perpus2 di 13 departemen yg letaknya nggak dekat.

Tapi ada satu hal yg bisa gw nilai dr para librarian di ITB ini. They are kindly.

Yeah, para petugas perpus di ITB ini semuanya baik2 banget. Nggak seperti bayangan gw sebelumnya kalo para librarian itu orang2 bertampang serius + kuper + judes. Maklum, selama kul di ITB, baru segelintir perpus yg pernah gw datangin. Paling2 perpus pusat, IF, EL, FI, BI, TL, dan tentu saja perpus GM yg tercintah inih ^^.

Gw datangin perpus2 yg dekat2 dulu. Bio jd pilihan pertama. Mengingat bio adalah jur yg letaknya paling dekat dengan GM, sambil berharap bisa menyaksikan ce2 cakep bio yg kadang belajar bareng di perpusnya (hidup jomblo, yeah^^)
Tapi semua bayangan itu sirna, ketika begitu masuk pintu perpus bio, yang ada cuman ibu2 setengah baya, berjilbab, yg sedang asik menulis di mejanya. Dari penampilannya gw langsung tau kalo ibu ini librariannya.
Tampangnya sih rada serem, rada kelipat mukanya gitu, cuman pas gw ngomong kalo gw mau minta TTD bebas pinjem, dia langsung mempersilahkan gw duduk dgn ramahnya. Lega.

Setelah dari bio, gw lanjutkan perjalanan gw ke perpus GM setelah sebelumnya ke lab buat ngambil catatan buat ujian. Dari GM, gw langsung ke perpus matematik and astro yg kebetulan satu gedung.
Di sini mulai terasa kalo jadi orang gembrot itu nggak enak. Capek naik tangga sampai lantai paling atas cuman buat minta TTD, habis itu turun lagi ke bawah.

Habis dr MA and AS, gw langsung tancap ke mesin, FT, and sipil. Ceritanya masih sama, naik turun gunung (tangga maksudnya). Yah, untungnya para librarian di perpus yg gw datangin baik2 semua. Kayaknya mereka tau kalo para mahasiswa malang (bukan kota malang)yg kehilangan kartu perpusnya pasti kecapekan buat memburu TTD dari perpus2 lain di ITB. Mereka masih sempat berbaik hati (??) menggoda gw yg sudah mulai ngos2an. Lumayan lah, buat hiburan jiwa yg lagi kacau gara2 kejadian kemarin.

Rasa capek itu mulai menyerang setelah gw sampe di labtek2 di tenggara ITB. Gw mulai dr geodesi. Disini gw harus beberapa kali naik turun tangga buat nyari perpusnya. Rupanya buat bisa ke perpusnya, gw musti naik tangga tertentu, dan nggak bisa lewat jalan lain, soalnya pintunya terkunci.
Hal yg sama juga terjadi ketika menuju perpus planologi.

Paling bodor pas nyari perpus seni rupa. Sekedar info, FSRD adalah satu2nya fakultas yg blom pernah gw jelajahin selama 5 tahun lebih gw kuliah di itebeh ini. Jadilah gw kayak alien yg kesasar masuk ke sarang FBI. Kalo sebelumnya gw suka nanya sama orang kalo nyari perpus, kali ini rasanya agak malu.

Dari pandangan gw sih, fakultas ini dipenuhi orang2 yg aneh (sori buat anak2 FSRD) yg sibuk mencari jati diri (??). Gedungnya lebih mirip dengan gudang sembako (sori lagi buat anak2 FSRD^^) kalo dibandingkan dengan gedung fakultas lain. Banyak mahasiswa cowok yg berkeliaran dgn pakaian seadanya, celana sobek2, sambil makan bakso di tangga. Tapi kalo cewek2nya sih lumayan modis. Penampilannya rada beda dgn mahasiswi2 lain di itb, sampe2 gw sempat mikir kalo gw nyasar masuk ke kampus lain. Andaikan waktu itu nggak ketemu dosen FSRD yg funky buat nanya posisi perpus FSRD, gw bakal nyangka kalo gw lagi jalan2 di kampus unisba ato unpas (padahal jaraknya sekilo dari itb^^).

Mungkin arsitek yg ngerancang gedung FSRD ini kurang kerjaan kali ya, buat nyampe 1 ruang ke ruang lain yang jaraknya cuman beberapa meter, gw mesti keliling gedung sekali buat turun naik tangga, baru bisa nyampe di perpusnya. Habis itu turun tangga sekali, terus naik tangga 2 kali buat masuk ke perpus. Dodols.

Sehabis dari FSRD, gw menuju Farmasi and Geologi. Stamina mulai habis. Blm lagi ngeliat angka2 saldo yg muncul di monitor ATM BNI gku timur :

Saldo tabungan anda : Rp. 9250 !

Aahhhh .... mom, dad, kok telat ngirim duitnya.

Akhirnya sampe juga di 2 perpus terakhir. Farmasi okeh. Yang nggak okeh di GL.
Gw nanya sama bapak2 (kayaknya dosen) dimana perpus GL. Dia bilang :

"Oh perpus GL ada di lantai 3, terus ke kiri ya. Ingat lo, lantai 3 ya"

Gw pun naik ke lantai 3 dgn nafas yg mulai putus2, gw keliling nyari perpusnya kok nggak ada. Kebetulan ada mahasiswa yg lagi nongkrong. Gw nanya ke mereka di mana perpus GL. Terus apa coba yg mereka bilang ?

"Oh perpus GL, ada di lantai 1 mas, turun 2 lantai dari sini, terus ke kiri"

What ? Lantai 1 ? Jd ngapain gw naik sampe lantai 3 ? Sialan tuh bapak2 ngerjain gw.
"Ingat lo, lantai 3 ya", lantai 3 gundulmu !! Mo bikin gw pingsan apa ?

Akhirnya setelah dpt TTD dr 13 departemen, gw ke perpus pusat. Alhamdulillah, akhirnya gw dpt kartu perpus baru lagi, setelah 2 jam keliling ITB. Thanx god.

CAPEKKKKK !!!!

Tired ! - Part 1

0
Assalamualaikum,

Hari ini gw lebih bisa tenang dibandingkan kemarin. Walaupun sebenarnya hari ini nggak jauh beda dari sebelumnya.

Pagi2 waktu berangkat dari rumah, gw sudah disambut dengan hal yg paling gw benci di bandung. Macet.
Ya, macet kurang lebih 2 kilo dari pal 3 sampai batas kota bandung. Gw kirain ada apaan ? Ternyata cuman masalah pembebasan tanah (ini katanya orang2), jadi polisi ngeblok 1 dari 2 ruas jalan di cibeureum.

Jangankan 1 jalan, 2 jalan nggak di blok jg masih sering macet.

Akhirnya, gw nyampe juga di kampus kurang lebih jam 9 (padahal berangkatnya jam 1/2 8).
Keburu capek di jalan. Badan pun pegal2 ketika nyampe di kampus.

Waktu sampe di jurusan, rasanya aneh. Rasanya jadi seperti dulu waktu blom punya komputer. Seperti nggak ada tujuan datang ke kampus. Padahal rutinitas gw kalo nyampe ke kampus :

Masuk Lab --> Nyalain Komputer --> Buka Internet --> Buka Winamp --> Minum Softdrink (ngutang sih ^^)

Pas gw nyampe barusan, gw cuman bisa bengong ngeliat PC gw yg sudah tak bisa 'bernafas' lagi. Rasanya masih nggak percaya, soalnya kemarin jam segitu gw masih asik browsing.

Hhh .... gw musti mulai lagi dr awal. Ngetik TA lagi dr awal. Dan ngerjain tugas2 kuliah dr komputer labkom. Tapi mau gimana lagi. Ini satu2nya cara.
Dari pada bengong nggak ada kerjaan, gw pergi keluar buat minta tanda tangan bebas pinjam dr perpus2 seantero ITB. Gara2nya biasa, buat ngeganti kartu perpus yang hilang.

Sebelum pergi ke kampus gw memang sengaja nggak jalan kaki dr rumah ke cijerah buat menghemat tenaga. Dan kayaknya itu memang kayaknya keputusan yg tepat mengingat 2 jam setelah itu gw hampir mampus di tangga labtek VIII gara2 kecapekan.
Bukan gara2 gedung jur lain yg jauh sih, tapi karena nyari perpus2 yg rada susah.

(bersambung ... mo pindah kompie soalnya^^)

Wednesday, January 05, 2005

My PC is Dead !!

0
Gw sama sekali nggak pernah nyangka kalo hari ini gw bakal sial banget. Mungkin kejadian hari bakal merubah masa depan gw. Yang paling nggak gw duga, semuanya terjadi cuman beberapa saat gw selesai ngetik blog sebelumnya.

Kira2 dua menit sehabis blog sebelumnya selesai, listrik ITB mati !

Matinya cuman sebentar, tapi itu cukup buat membunuh PC gw selamanya.

Karena mati lampu, gw keluar sebentar buat makan. Pas balik ke Lab, gw coba nyalakan PC gw. Begitu stabilizer merek jepang palsu itu gw nyalakan, tiba2 PCnya nyala, padahal tombol power belum dipencet. Sudah gitu muncul suara keras dari power supply yang umurnya sudah 5 tahun lebih itu. Semua lampu hardisk, CD-ROM,floppy nyala sendiri.
Reflek, langsung gw matikan listrik dr stabilizer, soalnya gw tau kalo PC bisa nyala sendiri tanpa nekan tombol power, berarti ada tegangan bocor dari power supply yg masuk ke motherboard. Dan kalo tegangan itu lebih gede dari 12 volt, nggak peduli DC ato AC, mampuslah PC gw.

Tapi sayang, sepertinya semuanya terlambat

Beberapa saat setelah dimatikan, power supply malang itu berasap kayak obat nyamuk. Gw udah punya firasat buruk kalo bakal terjadi sesuatu sama hardware2 di PC gw. Dan ternyata emang benar. Begitu gw pindah HDnya ke komputer lain, sama sekali nggak kedetect.

Mampush. PC gw (tepatnya HD sih) Mampush !! <--- gw juga mampush

Masih kebayang 1/4 jam sebelumnya gw masih asik browsing, sambil chatting, diiringi lagu Semoga-nya Kla Project pula. Semuanya langsung hilang cuman dalam beberapa menit saja.
Padahal isi HD (tepatnya PC) itu merupakan harta yg paling bernilai buat gw. Satu2nya harta yg bisa membuat gw melupakan kejombloan gw, kesialan gw, nilai2 jelek kuliah gw, kejenuhan gw di lab.
Gw bisa belajar IT dr PC itu, ngerjain tugas2 kul yg segunung, ngerjain TA, main game, dengar musik, sampe nonton film (maaf) dewasa dengan PC itu.

Sekarang semuanya hilang. File2 TA gw habis, program2 gw, game2 gw, lagu2 lenyap semuanya.

Nggak tau mau ngomong apalagi, mau pulang, cuci otak.


It's January. What should I do now ?

0
Akhirnya blog bisa diakses lagi dari ITB.
Sudah sekian lama browser kompie gw ngos2an cuman buat ngebuka 1 halaman web berjudul "BLOGGER.COM" yang cuman berakhir dengan Pesan "Connection Time Out".

Gimana ya ... kayaknya gw nggak bisa wisuda maret ini :(
Sebenarnya gw pingin banget, tapi apa daya, dosen2 itu nggak bosen2nya ngasih tugas yg susahnya di luar ambang batas normal otak manusia. Jadwal TA gw terganggu jadinya, tinggallah gw gigit jari ngeliat teman2 gw giat2nya melototin kompie buat ngetik draft TA yg deadline tanggal 17 Januari nanti.
HHH ...... mungkin ini resikonya ngambil TA bareng kuliah. Susah ngatur waktunya.

MInggu kemarin waktu nelepon bokap nyokap di kampung, mereka nanya "Gimana kuliahnya ?" . Jawaban yg biasa keluar dr mulut gw cuman, "Baik2 aja, mah".

Mom, If Only You Know The Truth. Sigh.

"Si Dillah pulang nggak lebaran nanti ?", gw nanyain adik gw, calon arsitek (See ? An Architect ! And me ...?? ) yg sekarang kul di UNLAM Banjarmasin.
"Iya, katanya pulang tanggal 22 nanti", jawab nyokap gw. "Kak Harry nggak usah pulang ya. Kan 2-3 bulan nanti mamah sama abah ke Bandung juga".

Arrrgh ..... that's the problem, mom. That's it.

"Ngg .... iya mah. Harry usahain lulus maret ya", berat rasanya ngeluarkan kata2 ini.
Sampe kapan gw begini terus. Apa gw harus jujur sama ortu kalo gw nggak bisa lulus maret ?
Sudah terlalu banyak dosa yg gw buat dgn ngebohongin ortu gw.
Tapi emang nggak ada jalan lain, dan gw juga harus siap dgn resiko paling berat yg bisa terjadi. Mom, Dad, I'm really Sorry if u feel Upset.