Rochy Putiray Struck AC Milan !

Dikutip dari biangbola.com :
Striker veteran asal Indonesia, Rochy Putiray, mampu mencengangkan AC Milan termasuk pelatihnya, Carlo Ancelotti, saat ia mencetak dua gol yang membawa klub Hongkong Kitchee menang 2-1 atas I Rossoneri dalam lawatan ke Asia.



My Comments :
Suatu kebanggaan buat bangsa Indonesia yang saat ini sedang mengalami paceklik prestasi - terutama sepak bola nasional - memiliki pemain yang sangat berbakat seperti Rochy Putiray. Walaupun di usia yang sudah tidak muda lagi, Rochy mampu menampilkan permainan yang berkelas hingga puncaknya kemarin, ia mampu menjebol dua kali gawang Milan, yang kini menjadi juara Serie A musim 2003/2004.

Walaupun tidak diperkuat beberapa pemain bintangnya karena harus membela timnas di piala eropa 2004, kekalahan ini mau tidak mau sedikit mencoreng nama besar Milan yang merupakan salah satu tim terbaik di dunia. Terlebih lagi pada pertandingan tersebut Milan diperkuat oleh Il Capitano Paolo Maldini dan top skorer liga Italia musim ini, Andriy Shevchenko. Pemain lain yang diturunkan Milan bahkan sebenarnya tidak kalah hebatnya, seperti Alessandro Costacurta, Serginho, Kakha Kaladze, Christian Brocchi hingga Fernando Redondo.

Buat PSSI sendiri, mungkin ini bisa dijadikan masukan bahwa tidak selamanya pemain berumur sudah 'habis'. Selama ini, PSSI cenderung melakukan pergantian pemain setiap ada suatu event kejuaran regional maupun internasional. Hal ini memang bagus untuk memantau perkembangan tiap pemain di timnas, terutama pemain muda. Namun efek negatifnya adalah kenyataan bahwa kebanyakan pemain tidak mampu menampilkan seluruh kemampuannya hanya pada satu event kejuaraan. Seringkali terlihat bahwa ada pemain yang hanya bisa bermain baik di klub yang dibelanya, namun sebaliknya bila bermain di timnas.

Sebenarnya pemain-pemain macam ini hanya butuh waktu untuk beradaptasi dengan kondisi timnas yang memiliki pemain dan pelatih berbeda di klubnya. Sehingga, mungkin yang perlu dilakukan PSSI bukanlah selalu menggonta-ganti pemain di timnas, tapi melakukan persiapan lebih dini menjelang suatu event kejuaraan tertentu. Dengan begitu, para pemain dapat menyesuaikan diri lebih cepat dengan kondisi timnas. Selain itu, tidak mengganti anggota timnas mungkin dapat lebih menumbuhkan rasa kekeluargaan pada tiap pemain.

MAJU TERUS SEPAK BOLA INDONESIA